Rabu, 18 Mei 2016

Sinar Biru Berbahaya Bagi Mata, Ini Alasannya



Smartphone atau komputer seakan-akan sudah menjadi organ vital tubuh kita. Tanpa anda sadari anda telah mengalami ketergantungan. Kapan saja dan dimana saja anda akan sering menatap layar perangkat elektronik anda. sekarang pun anda sedang melakukannya.  Khusus penggunaan di malam hari, misalnya ketika menjelang tidur, ada hal penting yang wajib diketahui. Layar smartphone memancarkan sinar biru (blue light) yang berdampak buruk bagi mata kita. 
Sinar biru adalah sinar dengan panjang gelombang 380-500 nm (nanometer). Sinar biru bisa berasal dari sinar matahari yang kuat, layar televisi, lampu neon, atau layar computer dan barang elektronik lainnya.
Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf. Retina memiliki sel fotoreseptor ("rods" dan "cones") yang menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah menjadi potensial aksi pada sel ganglion retina. Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual.
Sinar biru adalah sinar yang dapat merusak retina pada mata manusia. Risiko kerusakan terjadi tergantung dari panjang cahaya, intensitas serta durasi paparan. Misalnya jika seorang anak terlalu lama nonton televisi dari jarak yang dekat maka risiko kerusakannya tentu lebih besar.Berikut bahaya dari sianar biru.
1. Kerusakan retina
Paparan langsung sinar biru dapat menyebabkan kerusakan retina. American Macular Degeneration Foundation memperingatkan bahwa kerusakan retina yang disebabkan sinar biru dapat menyebabkan degenerasi makula. Hal ini menyebabkan hilangnya penglihatan sentral--kemampuan untuk melihat apa yang ada di depan Anda.

2. Menimbulkan katarak
Tidak tertutup kemungkinan adanya hubungan antara katarak dan sinar biru, meskipun penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih diperlukan.Mengutip pernyataan seorang dokter mata yang menyebutkan dia mulai melihat orang-orang berusia 35 tahun memiliki mata berawan dengan katarak seperti orang-orang berusia 75 tahun.

3. Merusak siklus tidur alami
Sinar biru mengganggu produksi melatonin--hormon yang membantu mengatur siklus tidur. Otak seseorang mulai memproduksi melatonin ketika ia siap tidur dan sinar biru dari smartphone mengganggu proses produksi tersebut.Itulah sebabnya mengapa smartphone merusak siklus tidur alami. Apa dampaknya? Banyak! Siklus tidur yang terganggu menyebabkan gangguan kesehatan mulai dari obesitas hingga gangguan genetik dan masalah memori lainnya.

4. Risiko kanker lebih tinggi
Selain membantu kita tidur, melatonin juga berfungsi sebagai antioksidan. Sementara penelitian lebih lanjut masih diperlukan, para peneliti menemukan dampak buruk lainnya dari sinar biru.

5. Rentan terhadap depresi
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang tingkat melatoninnya ditekan dan jam tubuhnya dikacaukan oleh paparan sinar biru lebih rentan terhadap depresi.

Cara mencegah sinar biru ini cukuplah mudah, dengan memenuhi kebutuhan gizi dan minimalkan paparan anak terhadap asal sinar biru. Dengan cara memberi asupan makanan yang kandungannya dapat melindungi mata. Salah satu zat yang berfungsi untuk melindungi mata adalah lutein. Lutein adalah caretenoid alami yang terdapat pada ASI, sayuran dan buah-buahan. Namun karena tubuh tidak dapat mensintesakan lutein, maka sebaiknya kebutuhan lutein juga dibantu dengan asupan dari luar. Lutein dapat ditemukan di semua buah-buahan yang berwarna merah, oranye dan kuning. Misalnya tomat, wortel, juga bayam.


2 komentar: